Kajian-kajian menunjukkan sebuah kaitan yang
kuat antara gerak tubuh, menunjuk pada benda-benda dan kemampuan anak-anak yang
sangat muda usia ini dalam memperoleh kosa kata. Mengaitkan bilangan ke dunia
nyata, misalnya dengan menghitung chicken nugget di piring, penting untuk
meningkatkan pemahaman anak tentang matematika.
Para psikolog yang menghadiri simposium ilmiah
di Boston, Amerika Serikat, menjabarkan apa yang harus dilakukan orang tua
untuk menyediakan batu loncatan yang akan membantu anak-anak tumbuh dengan
kemampuan bahasa dan matematikan yang baik.
Untuk bahasa, saat terpenting adalah sekitar
usia satu tahun, sebleum anak bahkan belajar berbicara. Dr Meredith Rowe, dari
Universitas Harvard, mengatakan bahwa ada perbedaan besar dalam prestasi bahasa
antara anak-anak dari keluarga miskin dan anak dari keluarga berada.
Alasan kenapa anak-anak yang lebih beruntung
bisa melakukan lebih baik bisa ditelusuri lewat gerak tubuh: ketika para orang
tua mendukung penggunaan kata-kata dengan gerak tubuh, ini akan membantu
anak-anak mengaitkan kata ke beda.
“Ada jendela kesempatan ketika anak-anak baru
memasuki tahap komunikasi produktif mereka, 1- hingga 18 bulan,” kata Dr
Meredith dalam pertemuan tahunan American Association for the Advancement of
Science.
TDr Meredith bertutur tentang jenis gerak tubuh
yang bisa orang tua gunakan ketika berinteraksi dengan anak-anak, seperti
menunjuk benda-benda. "Orang tua yang memberi isyarat pada banyak hal
memiliki anak yang juga memberi isyarat pada banyak hal, dan memprediksi
kemampuan bahasa anak yang sangat kuat nantinya.”
"Kami menemukan bahwa bahkan jika Anda
memperhatikan anak-anak usia setahun, ada perbedaan sosioekonomi yang besar
dalam penggunakan gerak tubuh yang memprediksi bagaimana mereka menggunakan
kosa kata di saat taman kanak-kanak,” kata Dr. Meredith
Berbagai faktor dapat menjelaskan mengapa orang
tua yang berpendapatan rendah cenderung tidak menggunakan bahasa gerak tubuh,
termasuk kurangnya kepercayaan diri, stres dan depresi. Dr Liz Gunderson, dari
Temple University di Philadelphia, menemukan bagaimana anak-anak prasekolah
berinteraksi berdampak sama terhadap kemampuan matematika.
Kuncinya adalah membantu anak sering berlatih
menghitung benda-benda yang bisa ia lihat dan ia sentuh, baik di sekitar anak
maupun melalui buku. "Jika Anda berbicara tentang tiga chickennugget di
piring Anda, Anda harus benar-benar bisa melihat tiga chicken nugget,"
kata Dr Liz. Bila Ibu menggunakan cara dengan permainan petak umpet dan menghitung
sampai 10, maka cara ini sama sekali tidak berguna atau tidak efektif
diterapkan bila ingin anak pandai matematika.
Komentar
Posting Komentar