Memahami Tentang Turbulensi Pesawat

 Membahas tentang sebuah karir, pilot merupakan salah satu profesi yang patut dibanggakan. Penghasilan yang mencapai puluhan juta rupiah dalam setiap bulannya dan jenjang karir yang menjanjikan menjadi pandangan betapa menggiurkan profesi ini. Namun, yang namanya profesi tentu memiliki resiko termasuk pilot. Secara garis besar, konsekuensi tak terduga dari profesi pilot tidak hanya berada pada ikatan pekerjaan yang membuat pilot terpisah jarak dan waktu dari keluarga, tetapi utamanya juga beresiko terhadap kesehatan dan keselamatan pilot. Pilot kerap mengalami masalah terhadap penerbangannya, salah satunya turbulensi pesawat. Turbulensi pesawat adalah keadaan di mana terjadi guncangan akibat perubahan aliran udara yang tidak stabil (angin dan badai) terutama saat melewati pengunungan. Turbulensi sangat umum terjadi dan bukan hal asing bagi seorang pilot. Untuk memahami tentang turbulensi pesawat lebih dekat, berikut uraian yang bisa Anda simak:
 
Turbulensi membuat pilot harus mencari rute perjalanan yang aman
Turbulensi pesawat sudah menjadi resiko lumrah dialami oleh seorang pilot dalam penerbangannya. Dengan laporan penerbangan sebelum take off yang didapat dari badan meteorologi, klimatologi, geofisika, dan air traffic control sangat membantu pilot dalam merencanakan penerbangan yang aman dan nyaman di mana pilot dapat menentukan rute penerbangan untuk menghindari kuatnya turbulensi pesawat yang bakal terjadi. Meski turbulensi hanya sekadar goncangan, tapi bisa mengganggu kenyamanan penumpang terutama bagi orang awam yang baru naik pesawat.

Turbulensi jarang menyebabkan penumpang cedera
Turbulensi pesawat yang terjadi karena aliran angin yang tidak stabil memang tidak begitu berbahaya bagi keselamatan para penumpang dan awak kabin, seperti halnya gagal mesin atau cuaca buruk yang bahkan bisa mengancam keselamatan para penumpang. Bahkan juga jarang para penumpang dan kru pesawat mengalami cedera. Sebab, ketika akan terjadi turbulensi (yang diprediksi dari laporan rencana penerbangan), awak kabin sudah mengarahkan kepada para penumpang untuk segera menggunakan sabuk pengaman. Dengan demikian resiko cidera dapat dinetralisir. Jadi, turbulensi pesawat bukan suatu hal yang harus ditakuti seperti halnya insiden pesawat pada umumnya, hanya saja seperti melintasi gundukan tanah kalau menggunakan alat transportasi darat sehingga tidak menyebabkan penumpang mengalami cedera.

Turbulensi terbagi dalam 3 bagian
Turbulensi pesawat juga terbagi dalam tiga bagian, yaitu ringan, sedang, dan berat. Turbulensi pesawat ringan ialah kondisi di mana terjadi guncangan yang relatif kecil hanya dengan ketinggian beberapa meter saja, sedangkan turbulensi sedang waktunya berlangsung lebih lama daripada turbulensi ringan yaitu sekitar 10-15 menit dengan ketinggian 3-6 meter. Sementara turbulensi berat, ini adalah turbulensi yang paling mengkhawatirkan dibandingkan turbulensi kedua di atas, di mana ketinggian guncangan lebih parah yakni 30 meter. Namun untungnya, turbulensi berat jarang terjadi dan semoga tidak terjadi pada penerbangan-penerbangan di masa yang akan datang. Dalam hal ini, kita harus menjaga lingkungan dengan baik yakni membuat penghijauan karena salah satu hal yang menyebabkan pesawat mengalami turbulensi itu sendiri adalah pemanasan global.
Pilot-pilot yang mengantongi jam terbang tinggi tentu sangat sering mengalami turbulensi pesawat. Namun, tidak membuat mereka jera atau depresi akan penerbangan. Tentunya ini sudah menjadi konsekuensi yang harus diterima dari profesi mereka sebagai seorang pilot. Ingat, tidak ada profesi tanpa resiko. Semakin tinggi profesi yang ditekuni, maka akan semakin besar pula resiko yang bakal dihadapi. Itulah mengapa sebelum menjadi seorang pilot, para cadet dilatih dengan maksimal supaya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan bisa meniti karir sesuai harapan.

sekian,semoga Artikel ini bermanfaat untuk Anda. 
Wa 082314151107
http://preparationpilotschool.site123.me/

Komentar